3 Oct 2014

Bursa dikepung badnews baik ektsernal maupun internal, bursa global, regional yang memburuk dengan berbagai hal katalis seperti maraknya demo di Hongkong yang kian memburuk, pelemahan pertumbuhan ekonomi di Cina, krisis Ukraina, kemungkinan Fed menaikkan suku bunga lebih cepat serta pengurangan pembelian obligasi.
Sedangkan dari dalam negeri carut marutnya Politik yang di picu justru dari Senayan, DPR yang mengaku wakil rakyat telah membuat situasi semakin tidak nyaman. Apa yang terjadi kedepan membuat investor membayangkan situasi yang tidak menentu atas jalannya Pemerintahan.
Bila Pemerintahan Jokowi nantinya banyak ganjalan dari legislatif yang nyata-nyata berseberangan diawali Pemilihan Presiden maka kemungkinan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi juga bisa lambat bahkan mundur.

Kepentingan Rakyat menjadi kabur tertutup oleh Politik balas dendam, egoisme para petinggi Partai yang sok mempertahankan "harga diri", tidak mau saling bertemu dengan arif.
Apa sih susahnya petinggi partai itu bertemu membicarakan hal-hal yang baik buat rakyat? mereka saling lempar pernyataan kayak anak kecil yang menyatakan " dia gak mau ketemu duluan..", " saya gak pernah diajak ketemu...".dll. Kalimat-kalimat yang menunjukkan sifat yang sombong seakan ingin menunjukkan dialah yang harus dihormati dan dihargai.
Biarlah orang lain yang lebih dulu "sowan dan memohon-mohon" untuk bisa bertemu. Bah...ini sih kuno dan feodal

Apa yang terjadi sekarang? mereka terpecah-pecah di Senayan, anak buah kalang kabut, bingung, galau dan akhirnya membuat keputusan yang tidak populer, hasilnya pun suatu kemunduran bagi demokrasi.
Politik...oh politik, yang mestinya alat untuk membangun negeri tercinta  lebih baik, dengan pemikiran yang jernih, dengan musyawarah untuk mencapai tujuan dan dengan pengawasan yang tujuannya juga untuk meluruskan. Itu semua nampaknya diragukan.
Yang terbaca dan bisa dirasakan hanyalah politik balas dendam, pokoknya beda, yang penting partaiku disik, dan "aku entuk opo".

Bagaimana investor nyaman kalau seperti itu??, kini realitasnya investor juga sudah mulai meniru tingkah anggota DPR yaitu WALKOUT  ya WO dari market.
Investor asing malah lebih dulu keluar, dalam beberapa hari ini sudah sekitar 7 Trilyun mereka net sell.

Pasar Modal ini sangat sensitif dan cerdas membaca situasi, mereka sudah biasa melakukan analisis dan membuat ekspektasi kedepan. Jadi dengan perkembangan situasi politik terkini para pelaku pasar telah dengan cepat membuat analisis seperti apa ekonomi Indonesia kedepan.
Semua unek-unek pelaku pasar akan dituangkan dengan cara membeli efek atau menjualnya sehingga terbentuklah IHSG antara lain itulah ungkapan atau cerminan pelaku pasar.

Sadarlah wahai para pemimpin bangsa, rakyat sedang membutuhkan pemimpin yang arif, bijak, punya pemikiran yang maju, bisa mengayomi semua pihak, tidak korup. Semua untuk kesejahteraan kita bersama. Tidak muluk2 kan..?? kalau rakyat sejahtera pemimpin ikut sejahtera koq...

Kita lihat hari ini perkembangan pasar apakah rasa frustasi dan marahnya investor masih akan berlanjut atau sudah berkurang, peluang selalu ada tapi sebaiknya lebih bersabar menyikapi pasar. Lebih baik terlambat sedikit dari pada kerugian yang didapat.

Kita berdoa agar Tuhan membuka hati dan telinga para pemimpin bangsa untuk bisa berbuat lebih baik.

Semoga sukses dan apapun kondisinya selalu mendapatkan yang terbaik. .
Amin.

salam, investa
pin 2b7dd5ee

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.