28 Aug 2014

Kemarin Ibu Lenna@ (nick) salah satu pembaca setia blog  investalpppm.blogspot.com  menayakan tentang bagaimana pengaruhnya kalau BI Rate naik terhadap saham perbankan?
Mungkin sebagian para pembaca yang rata2 investor/trader sudah paham tetapi tidak ada salahnya saya mencoba membantu menjelaskan mungkin selain Ibu Lenna@ bisa bermanfaat juga buat pembaca yg lain terutama kepada para pemula.
  
Saat ini setidaknya ada 2 (dua) hal yang layak dicermati yaitu kemungkinan kenaikan BBM dan BI Rate. Sebagai trader / investor hal tersebut sangat penting untuk bahan kajian dalam menentukan apakah kita harus masuk, menunggu atau justru keluar dari bursa.
Mempertimbangkan soal BBM dan BI Rate ini termasuk analisa fundamental ekonomi, ini juga merupakan analisa utama karena akan sangat berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kondisi bursa maupun ke masing-masing harga saham suatu emiten.


Kita tau bahwa saat ini Pemerintah masih memberikan subsidi harga BBM sehingga kita membayar dibawah harga pasarnya (discount gitulah), ternyata kebutuhan BBM naik terus maklum masyarakat kita berlomba untuk memiliki kendaraan pribadi masing2.
Jika subsidi dikurangi maka tentu harga BBM akan NAIK, nah kenaikan ini tentu akan mengakibatkan harga2 kebutuhan dan ongkos transportasi juga ikut naik maka setiap kenaikan harga akan berpengaruh ke INFLASI jadi naik.
Jika sampai kenaikan inflasi terlalu tinggi bisa berpengaruh negatif terhadap kondisi beberapa emiten yang operasionalnya tergantung BBM, sehingga akan mengurangi Laba / keuntungan perusahaan / emiten. Kalau Labanya turun maka bisa mengakibat harga sahamnya turun.
Bila semakin banyak harga saham yang turun maka iHSG juga akan turun.

Tetapi untuk jangka panjang pengurangan subsidi itu yang kalau dialihkan untuk pembangunan infrastruktur akan sangat positif untuk penggerak ekonomi juga.
Kesimpulannya kenaikan harga BBM sementara akan memacu inflasi tetapi jangka panjang bagus untuk pertumbuhan ekonomi.

Bagaimana dengan BI Rate kalau naik?
Kita juga tau kalau dana asing yang masuk ke Indonesia itu salah satu pertimbangannya adalah karena suku bunga di Indonesia relatif lebih tinggi jika dibandingkan dinegara2 maju. Sehingga asing banyak belanja Surat Utang Negara yang relatif aman dan juga obligasi2 di Indonesia yg menawarkan bunga diatas deposito.
Maka untuk menjaga agar dana asing tetap parkir disini Bank Indonesia akan selalu menjaga BI Rate sesuai dengan kondisinya.
Tetapi kalau BI Rate ini terlalu tinggi yang tentu akan diikuti kenaikan bunga oleh Bank2 maka bisa berdampak negatif juga untuk dunia industri. Perusahaan2 yang bergantung dengan kredit bank akan merasa berat sehingga berpotensi menurunkan Laba mereka.
  
Selain itu semakin tinggi bunga Bank maka akan terjadi pengalihan investasi dari saham dan obligasi ke deposito sehingga harga2 saham juga bisa turun karena terjadi banyaknya penjualan saham. Kenaikan Bunga juga bisa membuat resiko kredit macet yg tinggi.
Jadi Pemerintah dan BI memang harus kerja keras dan cermat dalam menjaga agar pertumbuhan ekonomi kita tetap stabil dan bahkan bisa tumbuh.

Demikian sekilas sharing pengetahuan tentang dampak kenaikan harga BBM (yg tinggal menunggu waktu) dan posisi BI Rate yang biasanya ditetapkan BI Sebulan sekali. Dengan memahami sebab dan akibat tadi kita bisa mengambil keputusan terbaik.

salam, investa
Pin. 2b7dd5ee (sampaikan salam investa ya kalau sudah invite)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.