30 Nov 2015

Para pembaca dan juga Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

Akhir pekan kemarin IHSG tertekan 0,79% diposisi 4560, pengaruh penurunan Bursa ShangHai yang lebih 5% serta Hanseng minus 1,87% menjadi katalis dari sisi eksternal. Beritanya sih ada beberapa Broker di bursa China yang sedang dalam penyelidikan karena disinyalir adanya pelanggaran.
Kalau benar penyebabnya masalah itu maka saya berpendapat pengaruh ini tidak akan berlangsung lama dan bersifat temporer. Lain kalau masalahnya berkaitan dengan fundamental ekonomi.

Yang mungkin mengkhawatirkan justru dari penurunan nilai Rupiah yang kembali menembus 13.747, jika hal ini terus melemah sampai 14000 maka akan sangat berpengaruh terhadap IHSG. Bulan Desember biasanya memang kebutuhan UD Dollar meningkat terutama untuk pembayaran hutang yang jatuh tempo.
Selain itu juga prediksi kenaikan suku bunga The FED bulan Desember akan bisa berdampak juga terhadap tekanan Rupiah.
Kita lihat pagi ini apakah Bursa Regional bisa kembali mantul keatas, jika pagi ini Bursa Shanghai, Hangseng dan Nikkei positif maka saya optimis IHSG akan mantul keatas juga tetapi sebaliknya jika Regional masih tertekan IHSG bisa mengekor.
Saya masih memprediksi Desember tahun ini beberapa saham akan Window Dressing  untuk memperbaiki sebagian Portofolio dan IHSG juga akhirnya. Bukan hanya Manajer Investasi yang berkepentingan terhadap Portofolio karena Pemerintah juga sangat berharap IHSG bisa lebih tinggi karena itu menjadi salah satu indikator ukuran kinerja Pemerintah.
Buat para trader yang punya prediksi sama kesempatan penurunan IHSG dan beberapa saham ini bisa menjadi peluang untuk akumulasi saham2 tertentu sekaligus berharap bisa ikut program Window Dressing.
Silahkan cermati dulu kondisi pasar regional, nilai rupiah dan perilaku investor asing, standard saja he..hee selamat trading.
Salam,
INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

26 Nov 2015

Para pembaca dan juga Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

Sepanjang tahun 2015 ini IHSG sangat fluktuatif, pernah memecahkan record tertingginya di 5523 pada tgl,27 April dan sebaliknya pernah turun drastis di posisi 4120 pada tgl.26 September, IHSG ini lebih rendah dibawah penutupan akhir tahun 2014 lalu. Kondisi pelemahan perekonomian baik global dan dalam negeri sangat berpengaruh sekali di pasar keuangan termasuk Pasar Modal.
Banyak investor di bursa mengalami Loss ditahun 2015, setidaknya kalau diukur dari IHSG pada awal tahun 2015 di posisi 5242 maka potential loss mencapai kisaran 12,5% rata2.

Apa lagi jika investor salah pilih sahamnya mungkin saja portofolionya bisa tergerus lebih 30%, lihat saja karena ada saham2 yang harganya rontok sekitar 30% sd 50%. Moga2 ini bukan termasuk anda he..hee.
Jika kita melihat kinerja Reksa Dana yang dikelola oleh para Manajer Investasi hasilnya juga banyak yang mengalami penurunan NAB dibanding akhir tahun lalu. Kondisi memang sulit sepanjang tahun ini, berbagai sektor industri mengalami pelemahan, seperti harga komoditas misalnya. Ujungnya semua itu mempengaruhi kinerja para emiten yang telah menjual sahamnya di bursa.
Walaupun tentu tidak semua mengalami hal seperti itu, ada juga emiten yang tetap bisa menghasilkan Laba juga, namun secara presentase Laba yang dicapaipun menurun dibanding tahun sebelumnya.

Lantas bagaimana nasib IHSG sampai akhir tahun 2015 ini ?? masih ada sekitar satu bulan lagi kita bisa trading, Kalau melihat perkembangan terkini dari kajian2 serta analisa  saya maka saya memperkirakan IHSG pada akhir tahun ini dikisaran 4700 sd 4800.  Jadi kalau saat ini IHSG di 4585 maka masih ada ruang sekitar 200 poin sampai tutup tahun nanti. Beranikah anda mencoba meraih peluang itu??

Seperti yang saya ulas kemarin bulan Desember biasa untuk arena Window Dressing oleh berbagai pihak, Window Dressing adalah upaya "menaikkan" harga2 saham sehingga akan mempercantik nilai portofolio investor termasuk para Manajer Investasi.
Ini saat2 yang indah bila anda bisa memanfaatkan, target 5% sd 10% bukan sesuatu yang tidak mungkin kalau anda jeli memilih sahamnya sangat terbuka peluang itu, siapa tahu bisa menutup kerugian sepanjang tahun??

Strategi yang mungkin bisa dilakukan kita bisa melakukan akumulasi saham2 tertentu mulai akhir Nopember dan menjualnya pada pekan ketiga Desember atau bahkan pekan terakhir Desember nanti. Kalau anda perharikan secara jeli nuansa Window Dressing sudah bisa dirasakan, misalanya beberapa saham lapis tiga seperti JPFA, EMDE, DAJK, DSFI, PPRO misalnya sudah mulai ditarik-tarik keatas. 
Saham Blue Chip ada kemungkinan nanti akan ada beberapa diantaranya yang juga ditarik keatas, karena saham BC tersebut sangat mendukung terhadap perhitungan bobot IHSG.

Semoga masih ada waktu saya untuk mengadakan pelatihan di bulan Desember
nanti sekaligus memberikan tambahan tentang prediksi tahun 2016 dan beberapa saham2 yang berpotensi Window Dressing tahun ini. Jika anda berminat silahkan gabung. 

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

23 Nov 2015

Para pembaca dan juga Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

Awal pekan ini rasa2nya IHSG masih punya dorong keatas, melihat bursa global yang rata2 menguat di Jum'at malam kemarin dengan DOW naik 0,51% sudah mendekati indeks tertingginya kembali. Harga minya juga hampir menyentuh US $42 kemungkinan kondisi ini juga akan mengangkat Bursa Asia juga dan IHSG saya perkirakan bisa menuju dikisaran 4575 - 4600.

Nuansa Widow Dressing juga akan mulai nampak pada pekan ini karena pekan depan sudah mulai masuk Bulan Desember yang menrupakan saat2 terjadinya Window Dressing (WD). Untuk itu kita bisa "mencuri" start lebih awal untuk melakukan akumulasi saham2 nya.
Sebagai pengamat saya memperkirakan akhir tahun akan terjadi aksi WD ini karena pada tahun ini banyak Manajer Investasi yang Portofolionya kurang bagus seiring dengan kondisi perlambatan ekonomi. Sehingga sebelum akhir tahun para Manajer Investasi bisa mempercantik portofolionya tersebut dengan cara WD tadi.

Karena beberapa MI mempunyai tujuan yang sama maka aksi WD ini lebih mudah dilakukan sebab akan terjadi aksi beli lebih dominan dibanding penjualannya. 
Bila kita bisa memanfaatkan peristiwa WD ini bukan tidak mungkin bisa meraih rejeki yang lumayan. Lantas bagaimana caranya ??
Kita bisa mulai akumulasi mulai pekan ini dengan memilih saham2 yang sekiranya para Manajer Investasi memiliki saham tersebut karena target saham itulah yang kemungkinan besar diangkat keatas.
Saham Blue Chip antara lain Bank2 papan atas, ASII, TLKM, GGRM, UNVR, SMGR, INTP rata2 para Manajer Investasi mempunyai porto saham tersebut.

Bagaimana saham lapis kedua dan ketiga?? bisa punya potensi juga lho...karena ada juga para MI yang suka koleksi saham tersebut sebagai kombinasi misalnya KAEF, BBTN, PPRO, KIJA, SMRA, BJTM, BJBR, WIKA, MPPA bisa mulai dicermati.
Untuk saham lapis tiga dan saham tidur juga mungkin "dibangunkan" oleh para emiten dan bandar-bandar jadi silahkan pilih saham2 tersebut karena ini kesempatan para emiten dan bandar memoles saham2nya. Yang penting kita pandai2 memilih saham dan timing yang tepat termasuk ketika harus menjualnya sehingga bisa mendapatkan hasil terbaik.

Saya kira pekan ini saat yang tepat untuk mulai masuk dengan saham2 pilihan kita dan hold sampai pekan ketiga atau keempat bulan Desember nanti untuk menjualnya.

Pihak2 yang berkepentingan dengan WD adalah Manajer Investasi, Investor Institusi, Emiten, Bandar2 dan juga Pemerintah sangat senang kalau IHSG bisa naik papa akhir tahun nanti.
Saya memprediksikan akhir tahun ini IHSG dikisaran 4850.

Selamat beraksi untuk memanfaatkan bulan Window Dressing.

Salam,
 
INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

19 Nov 2015

Para pembaca dan juga Nasabah2 BNI SECURITIES Semarang yang budiman,

Semalam DOW naik 1,42% sepertinya pasar meyakini bahwa FED akan menaikkan suku bungannya pada bl.Desember mendatang. kenaikan tersebut akan menghilangkankan tetidak pastian yang selama ini yang justru sangat mengganggu kalkulasi beberapa pihak. Diprediksikan kenaikan bunga nanti juga tidak akan terlalu tinggi dan disesuaikan dengan perkembangan serta rilis data perekenomian di AS.

Bagaimana dampaknya terhadap IHSG ?? saya kira langkah kenaikan  DOW akan berpengaruh terhadap bursa regional di Asia dan juga IHSG, perkiraan saya IHSG akan bisa ditutup diatas 4500 hari ini.  Namun kemungkinan itu juga sangat tergantung pada kekuatan rupiah terhadap US $ karena kalau rupiah terus melemah dan menembus 13800 maka itu akan sangat mengganjal IHSG pada akhirnya.

Kemarin BI menahan BI Rate di 7,5% karena salah satunya saya kira guna menahan pelemahan rupiah karena memang kalau itung2an nih kenaikan buga FED bisa memperlemah rupiah karena kekhawatiran capital outflow yang mungkin terjadi.  Tapi perkiraan tidak selamanya menjadi kenyataan, ini juga tergantung pada tingkat berapa kenaikan bunga oleh FED serta data2 makro ekonomi kita sendiri.
Tapi saya sendiri berharap juga bahwa FED akan menaikkan suku bunganya bl.Desember nanti tetapi jumlahnya diharapkan tidak terlalu tinggi, supaya spekulasi2 tentang kenaikan bunga FED bisa berhenti.

Harga2 komoditas termasuk minyak dan pertambangan lain masih saja belum bisa bergerak naik bahkan cenderung tertekan, maka saham sektor ini juga belum bisa diharapkan. Kemungkina pilihan saya hanya kembali ke konstruksi, properti yang meneyediakan kawasan industri serta industri.
Saya akan cermati CTRA, PPRO, KIJA, PTPP, WIKA, SMGR, dan MPPA untuk hari ini dan besuk dengan strategi BOW (beli kalau harga sedikit turn), dan tetap pola trading jangka pendek dulu, artinya kalau bisa dapat Gain ya realisir dulu.

Gagalnya right issue ANTM telah menambah rasa alergi pada saham tersebut yang tiap tahun selalu mengalami penurunan dari tahun ketahun, sebagai perusahaan BUMN adakah yang salah selain memang harga pertambangan yang memang sedang turun.??  Moga2 dengan penambahan modal baru dari hasil right issue (HMETD) bisa membuat perusahaan ini kedepan lebih baik.

Selamat trading semoga selalu mendapatkan yang terbaik bagi kita.

salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

16 Nov 2015

Para pembaca dan Nasabah BNI Securities Semarang yang budiman

Ulasan saya terakhir  pagi ternyata mendapat respon dari banyak pembaca, yang rata2 tertarik dengan kasus yang menyangkut transaksi Saham Gorengan dan Peran Bandar. Bahkan diantaranya mengaku pernah tersangkut saham gorengan dan bahkan sampai sekarang tidak tau nasib sahamnya  karena ada yang sudh delisting alias dikeluarkan dari bursa.

Memang banyak jurus yang dilakukan bandar dalam menggoreng saham, mau tau?? Salah satu analisis saya (belum tentu benar dan hanya perkiraan saya lho..). 
1. Bandar akan melakukan REPO atau gadai saham kepada suatu institusi sebagai investor besar. Jelasnya bandar pinjam dana dengan jaminan saham misalnya pinjam Rp.5 Milyar dijamin dengan Saham senilai Rp.10 Milyar dengan harga pasar saat itu (misalnya nama sahamnya ABCD harga per lembar Rp.450,- ).
Bandar berjanji akan mengembalikan dana pinjaman tersebut dalam jangka waktu 1 bulan dengan imbalan bunga 2%.
Harap anda tau bahwa REPO itu jika sipeminjam TIDAK mengembelikan dananya kepada investor  pada saat jatuh tempo maka investor BISA menjual jaminan sahamnya tersebut (karena saham sudah dibalik nama ke investor).

2. Investor merasa tertarik karena akan mendapatkan bunga 2% dengan jaminan dua kali dana yang dipinjam jadi merasa sudah aman, apalagi sahamnya AKTIF transaksinya.

3. Bagaimana Bandar "mengaktifkan" transaksi sahamnya??  Bandar membuka rekening di beberapa Perusahaan Sekuritas (BROKER) yang mau menyediakan fasilitas margin misalnya dia setor dana tunai Rp.1 miyar bisa transaksi sampai Rp.3 milyar.  Maka setelah Bandar setor Rp.1 milyar sang bandar bisa transaksi beli sampai Rp.3 milyar. Nah dengan cara itu transaksi saham bisa likuid, dia melakukan jual beli yang sebenarnya rekening bandar sendiri yang ada di beberapa perusahaan sekuritas.

4. Nah pada saat jatuh tempo bandar akan membeli kembali saham yang digadaikan kepada investor dan dilakukan di PASAR NEGO, anda mungkin belum tau kalau kalau transaksi PASAR NEGO itu TIDAK dijamin oleh KPEI.

5. Transaksi pembelian memang dilakukan sang bandar tapi pada saat Pembayarannya sang bandar TIDAK melakukan pembayaran kepada investor.
Sehingga investor panik dan menagih lewat perusahaan sekuritas namun perusahaan sekuritas juga tidak bisa berbuat banyak dan tentu tidak mau nomboki kan..??

6. Karena investor panik maka dia menjual saham jaminannya tadi (saham ABCD), tapi apa yang terjadi saham tersebut ternayta di pasar reguler sudah tidak ada lagi pembelinya (karena sebenarnya yg semula ramai transaksi kan itu bandar sendiri)..

7. Perusahaan sekuritas yang semula dibeli dengan transaki Rp.3 milyar pun tidak dibayar oleh sang bandar pada T+3. Sehingga disini antara investor dengan perusahaan sekuritas sama2 panik dan sama2 berebut jual di pasar reguler akhirnya setiap hari akan terjadi AUTO REJECT batas bawah.

8. Terjadilah kerugian baik investor dan perusahaan sekuritas (broker)...

Itulah salah satu kemungkinan jurus bandar dalam memperkaya sendiri dengan cara merugikan pihak lain....dan masih banyak akal-akalan bandar lagi untuk mengeruk uang lewat bursa.

Oke mau tau...?? besuk ya bulan Desember saya akan mengupas tentang modus Bandar menggoreng saham dalam pelatihan di Jakarta.  Silahkan anda bergabung jika berminat menambah pengetahuan untuk kepentingan anda.

Oya bila anda berdomisili di Bali silahkan undang saya ya he..hee.. karena saya ada acara keluarga di Bali tgl.27 sd 30 Nopember nanti, jadi bisa dimanfaatkan bincang2 tentang saham gorengan sambil ngopi bareng.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

12 Nov 2015

Para pembaca dan Nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Kemarin ada 3 perusahaan Sekuritas di suspensi sehingga tidak bisa melakukan transaksi di Bursa. Mereka disinyalis terlibat transaksi "penggorengan" saham SIAP (yg sudah pernah saya ulas bererapa waktu lalu).
Istilah saham "Gorengan"  sudah sangat populer di lingkungan bursa, dan bukan sesuatu yang asing. Tetapi belum semua investor bisa mengetahui apa dan bagaimana modus, cara dan indikasinya.

Dalam beberapa kali pelatihan yang saya adakan dibeberapa kota saya telah mengupas tentang Saham Gorengan / Bandarmologi ini. Dan apa yang saya sampaikan adalah dari pengamatan dan analisis saya selama beberapa tahun berdasarkan kejadian2 yang ada di bursa. Saya tidak tau apakah anda sebagai investor pernah "terjebak" saham gorengan atau tidak, karena beberapa pembaca blog investa mengatakan pernah terjebak di saham gorengan sehingga mengalami kerugian yang tidak sedikit. 

Transaksi saham gorengan ini saya pastikan ada penggeraknya yang sering disebut Bandar, susahnya kita tidak bisa tau siapa bandarnya...? Prinsipnya bandar akan melakukan traksaksi dibursa dengan berbagai modelnya yang bisa menarik investor lain masuk dalam transaksi saham tersebut. Nah pada saat investor ritel masuk maka sebenarnya dia telah masuk perangkap dan sang bandar akan berusaha untuk memperoleh keuntungan dari investor lain melalui transaksi jual beli tersebut.
Sang bandar adalah pihak yang sudah sangat piawai dalam melakukan transaksi dan juga mempelajari peraturan2 yang ada sehingga seakan-akan semua transaksinya tidak melanggar peraturan. Hebat kan...??

Siapa korbannya? adalah investor yang membeli saham tersebut dan juga Perusahaan Sekuritas selaku brokernya. Broker yang mendapatkan order dari sang bandar bisa rugi juga karena kita tau bahwa setlemen / penyelesaian transaksi adalah biasnya T+3 atau tiga hari kemudian. Nah jika sangan bandar melakukan pembelian tetapi pada saat pembayaran tidak melakukan pembayaran tersebut siapa yang menanggung?? ya Brokernya harus tanggung jawab.. makanya Broker juga punya resiko gagal bayar.

Yang mungkin sedang diselidiki apakah broker tersebut hanya korban atau juga sebenarnya ikut "kongkalikong" atau membantu sang bandar?? itu yang menjadi fokus penyelidikan.

Jika anda menjadi salah satu nasabah dari Perusahaan Sekuritas yang sedang di suspen, sebenarnya anda masih bisa order ke broker tersebut, karena broker tersebut akan meneruskan order anda dengan cara "menititpkan" ke broker lainnya.  Anda tetap akan mendapatkan konfirmsinya dari broker anda sendiri.
Cuma mungkin yang biasnya anda transaksi online dengan KLIK sendiri jadi tidak bisa karena anda harus telpon ke brokernya sekarang.

Jika ada kesempatan saya akan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang saham gorengan dan bandarmologi dalam pelatihan di kota anda.

salam,

10 Nov 2015

Para pembaca dan Nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Ternyata Federal Reserve kembali menjadi konsen pelaku pasar kemarin, kekhawatiran FED akan menaikkan suku bunga di bulan Desember ini telah mengganjal laju IHSG sehingga kemarin IHSG rontok 1,47% diposisi 4499.
Pengumuman data tenaga kerja di AS yang menunjukkan adanya penambahan tenaga kerja sebanyak 271.000 pekerja  mengindentifikasikan bahwa perekonomian di AS semakin membaik. Maka dengan kondisi ekonomi yang lebih baik memungkinkan FED menaikkan suku bunganya.

Dari faktor internal juga mencatat hal2 yang negatif seperti penurunan Cadangan Devisa sebesar US$ 1 Miliar menjadi US$ 100 Miliar, Juga turunnya data GDP kuartal III yang 4,3% dibawah ekspektasi yang 4,7%, kembali melemahnya nilai Rupiah terhadap US$ menjadikan sentimen negatip yang ada saat ini yang akhirnya menjadi tekanan terhadap IHSG.

Pengaruh faktor makro ekonomi memang menjadi fokus utama dalam teori strategi investasi, karena baik buruknya perekonomian akan menjadi pertimbangan utama investor yang dilanjutkan ke pemilihan sektoral, fundamental dan teknikal analisis.
Sementara saat ini kondisi ekonomi memang sedang kondisi yang kurang bagus, sehingga pengaruh itu telah mengakibatkan kondisi pasar keuangan juga sulit diantisipasi.

Kalau saja boleh memilih tentu saya berpikir FED lebih cepat mengambil keputusan yang pasti termasuk menetapkan kenaikkan suku bunganya, karena dengan kepastian itu akan lebih baik pelaku pasar akan bisa membuat perencanaan dan perhitungan2 yang lebih pasti dari pada FED selalu mengambang sehingga menciptakan spekulasi yang berkepanjangan. 
Sekalipun di awal kenaikkan suku bunga mungkin akan terjadi yang pahit bagi negara2 berkembang tapi itu untuk sementara dan selenjutnya bisa ada penyesuaian.

Jika FED menaikkan suku bunganya maka kemungkinan yang terjadi adalah pelemahan nilai rupiah terhadap US$, karena kekhawatiran larinya dana asing keluar. Namun bila kondisi iklim investasi di Indonesia bisa diperbaiki lebih baik saya kira juga bisa menahan pelarian modal tersebut dan bahkan bisa kembali menarik lebih banyak dana asing. makanya diperlukan kebijakan2 dari pemerintah yang lebih akurat dan menarik.

Sekalipun pilihan saham saat ini mungkin lebih sulit tapi peluang selalu ada, karena itu saya mencoba memilih beberapa saham yang ketergantungan terhadap US$ tidak banyak, pasar dalam negeri lebih tinggi dan masih bisa mencetak laba serta mempunyai prospek kedepan yang lebih baik terutama jika ekonomi kembali normal serta harga sahamnya yang masih relatif murah.
Pilihan  saya pribadi saat ini ini KIJA, SMGR, KAEF, UNVR, BJTM, BJBR, CTRA, ELSA. dengan strategi BOW (artinya beli pada saat harga turun).
Perkiraan IHSG di level 4440 sd 4560.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

5 Nov 2015

Para pembaca dan nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

IHSG kembali menembus 4600 atau tepatnya di 4612 setelah kemarin naik 1,75% dengan dukungan net buy asing dan penguatan rupiah terhadap UD $ serta pasar regional yang rata2 juga menguat terutama bursa Shanghai yang naik diatas 4%.
Masihkan IHSG ada potensi penguatan untuk hari ini? kemungkinan itu masih terbuka saya kira. Apalagi kalau paket kebijakan ekonomi jilid enam diluncurkan hari ini.

Harus dihargai upaya Pemerintah dalam menyehatkan makro ekonomi kita dengan berbagai kebijakan2nya, karena upaya itu telah mulai menampakkan perbaikkan.
Sebagai investor kita patut bersyukur karena kinerja IHSG sebagai tolok ukur kinerja pasar saham mulai bangkit dari posisi terndah.
Pahit getirnya saham tentu sudah pernah dialami bagi kebanyakan investor, sebaiknya harus disikapi dengan tetap tenang tapi ambil hikmahnya agar bisa lebih baik kedepan. 

Gaya trading dan investasi kita perlu terus diperbaiki karena pasar saham ini sangat dinamis maka kita yang perlu menyesuaiakn setiap ada informasi atau perkembangan yang ada. Antara lain dari sisi perkembangan ekonomi, sektoral, perilaku investor asing, bursa regional. bahkan tentang aksi korporasi setiap emiten.

Sebenarnya sudah beberapa waktu saya mencermati saham2 sektor properti / realestate yang menyediakan lahan kawasan industri karena punya potensi yang bagus kedepan seiring diluncurkannya paket ekonomi terutama yang akan mendorong investor mendirikan pabrik2 dikawasan industri dengan memberikan kemudahan perijinan.

Lantas saya tertarik dengan saham KIJA, CTRA, PPRO setelah saya perhatikan dan pertimbangkan dari berbagai analisa maka saya pribadi mulai masuk di saham2 tersebut. Harapan saya dalam jangka menengah saham2 tersebut bisa menghasilkan panen raya.  Adapun saham lain saya masih tertarik BBTN, ADRO, SMGR, KAEF dan masih saya hold dan masih berharap bisa naik 3% sd 5% kedepan. 

Kalau beberapa waktu lalu kita pernah merasakan pahitnya bursa moga2 inilah saatnya kita merasakan manisnya bursa..he..heee 
Selamat trading...semoaga mendapatkan yang terbaik.

Salam,

INVESTA

Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

3 Nov 2015

Para pembaca dan nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Mulai tgl.2 Nopember 2015 kemarin transaksi Short Sell diijinkan kembali oleh pihak Bursa Efek. Untuk menjawab beberapa pertanyaan pembaca tentang Short Sell ini dapat saya jelaskan bahwa transaksi Short Sell ini adalah suatu transaksi PENJUALAN Saham dimana sipenjual BELUM punya sahamnya saat dilakukan penjualan. Sahamnya baru akan dipenuhi beberapa waktu kemudian sebagaimana yang ditentukan dalam kesepakatan.
Kenapa itu dilakukan oleh penjual?? karena penjual mempunyai prediksi harga saham akan TURUN setelah penjualan dilakukan, sehinga pada saat turun itulah penjual akan membeli saham tersebut.

Sekedar contoh saja, misal anda mempunyai prediksi bahwa kondisi pasar akan turun untuk beberapa waktu kedepan, nah anda bisa melakukan Penjualan atas saham tertentu misalnya tgl.3 Nopember anda menjual saham ASII dengan harga 6.250 per lembar pada hal anda sebelumnya belum mempunyai saham ASII tersebut.
Pada saat penyerahan saham 3 hari kedepan anda bisa "dipinjami" dulu sahamnya oleh pihak lain misalnya KPEI atau Broker yang memang mempunyai saham ASII. Tentu anda akan dibebani beaya sewa sahamnya oleh pemilik saham.

Jika kedepan saham ASII nanti benar2 turun harganya misalnya 6.000 per lembar maka anda bisa melakukan buy back saham tersebut sehingga anda akan mendapatkan keuntungan 250 per saham (dipotong beaya sewa saham tadi).
Ini suatu cara untuk mendapatkan keuntungan ketika pasar lagi tren turun atau bearish.

Resiko nya jika kedepan saham ASII malah naik misalnya 6600 ini baru anda rugi karena jualnya 6250 dan mesti beli di 6600 plus tambah biaya sewa saham.

Saat ini saham2  yang boleh untuk Short Sell antara lain: ADHI, AALI, ADRO, AKRA, ASII, ASRI, BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, BMTR.

Untuk melakukan Short Sell ini memang harus persetujuan Brokernya dulu, jadi silahkan anda ijin dulu.

Salam,
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

2 Nov 2015

Para pembaca dan nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Hari Senin ini merupakan awal pekan sekaligus awal bulan Nopember 2015, kali ini saya hanya akan mengevaluasi ulasan2 sy beberapa hari terakhir karena dengan evaluasi ulasan bisa ditingkatkan kualitasnya dan bermanfaat. 
Karena tanpa evaluasi saya tentu tidak tau dimana letak kekurangannya supaya kedepan bisa diperbaiki.

Setidaknya ada beberapa fokus ulasan saya, antara lain tgl.19  Oktober saya menulis tentang saham EMDE dan setelah tulisan saya buat harga di 182 dan sempat turun di 162 sedangkan posisi terakhir tgl.30 Oktober di 173. Ulasan saham EMDE saya dasari dari faktor fundamental, pergerakkan harga termasuk cara transaksinya, sehingga kesimpulan saya pribadi saham ini kedepan masih bisa mencapai harga lebih tinggi ketika saya mulai ulas.

Tgl.21 Oktober saya memberi judul ulasan saya dengan IHSG MASUK MASA KONSOLIDASI karena saya melihatnya dari kenaikan IHSG yang relatif terlalu cepat dalam sebulan sebelumnya sejak menyentuh 4120 tgl.28 September. Dan akhirnya IHSG mulai terkoreksi pada tgl.26n Oktober ketika IHSG mencapai 4691.sampai  tgl.30 Oktober di posisi 4455.

Tgl.28 Oktober saya mengulas tentang Fundamental Analysis dan diantaranya saya sebut Saham DAJK yang memang menurut pendapat saya secara Fundamental cukup baik, sejak saya ulassaham ini memang belum menunjukkan pergerakkan harga yang positif.

Terus terang saya juga ingin menguji apakah  ulasan2 saya lebih banyak gagal atau jauh dari kenyataan atau mendekati kebenaran pada saatnya. Memprediksi arah Bursa apa lagi harga saham sangatlah susah sehingga mohon maaf bila ternyata prediksi2 saya ada yang salah atau kurang.

Sebenarnya saya melalui Lembaga kami LP3M INVESTA memang tujuan utamanya ingin konsen dibidang Pendidikan dan Pelatihan bagi pihak2 yang ingin menambah pengetahuan dibidang Pasar Modal, tetapi beberapa pembaca kadang juga menanyakan tentang prediksi2 pasar dan harga saham sehingga saya mencoba membuat ulasannya.  Untuk itu mohon maaf jika masih banyak kekurangannya ya....

Sudah 2 tahun blog investalpppm.blogspot.com kami luncurkan dengan segala kekurangannya dan bersyukur sekarang sudah dikunjungi sekitar 82.000 pengunjung dan di email saya sudah ada lebih 1000 daftar dan Pin BBM juga hampir 1000 Pin yang invite. Semua adalah para pembaca blog investa dan  mayoritas investor saham dan para calon profesi pasar modal.

Bagaimana prediksi pekan ini?? moga2 tidak sampai bawah 4300 lagi, prediksi saya IHSG dikisaran 4360 sd 4625. Bila bisa kembali mantul setidaknya diatas 4500 amanlah...namun jika tembusa 4360 ya hati2 saja...
Saya masih mengandalkan strategi trading untuk jangka pendek dulu sambil menunggu besara makro ekonomi baik internal maupun eksternal. tentu sambil menunggu dan mengevaluasi hasil analisa saya seblumnya. Sebab kadang hasil analisa tidak bersifat instan tapi butuh waktu.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.