29 Sept 2015

Record IHSG terendah tahun ini kembali pecah kemarin lonsor 2,1% diposisi 4120 seiring nilai Rupiah yg terus juga melemah 14.696  Kurs tengah BI  Saham papan atas ASII, GGRM, TLKM, BBCA, SMGR, dan BANK BUMN semua merah membara sehingga IHSG tidak lagi mampu bertahan diatas 4200.
Bisa dimaklumi kalau rekan2 trader sejati kemarin banyak yang gagal meraih cuan dalam melakukan "ODT" karena memang sulit melakukan trading seperti ini. Presentasi resiko lebih besar dibanding peluang yang ada.

Semalam Bursa global kembali membara !! saham2 biotech berjatuhan sehingga NASDAQ turun 3% DOW turun 1,9% dan EIDO turun 4,2% !!. Ini sih bikin horor disiang bolong nanti.
Tapi...janjinya Pemerintah hari ini mau mengumumkan Kebijakan Paket Ekonomi lanjutan....kita belum tau seperti apa moga2 tidak bosa basi saja karena kondisi sudah semakin kritis.

Jika paket ekonomi Pemerintah bisa diterima pasar dihapkan dapat membantu mempertahankan IHSG agar tidak turun terlalu dalam, sebab kalau sampai kali ini pasar respon negatif bisa2 IHSG jebol 4000. Cermati saja sektor2 apa saja yang bisa langsung tersentuh kebijakan nanti, ini bisa jadi sangat spekulatif antara resiko kembali anjlok atau mantul tinggi.

Terserah anda mau ambil posisi sebelum diumumkan paketnya atau nunggu paket dulu baru action, masing2 punya plus minus nya, dan ini memang biasa dalam karakter trading. Jadi silahkan pada "keberanian" masing2 menghadapi resiko atau meraih gain lumayan.
Namun semua harus pakai perhitungan, saya yakin anda para trader sudah punya nyali yang tinggi dan persiapan modal yang memang sudah dialokasikan. Sementara saya anjurkan jangan pakai dana margin karena dalam situasi saat ini tidak menguntungkan. Dana margin hanya bagus dipakai kalau pasar bullish.

Saya sendiri mungkin akan mencoba spekulatif sebelum paket diumumkan, tapi mungkin jumlahnya terbatas dulu dengan harapan paket nya akan lebih baik karena pengalaman paket kemarint. Mungkin kali ini Pemerintah sudah tau bagaimana konkritnya agar pasar respon positif.  Jika gagal maka tentu menghadapi resiko semoga resiko penurunan harga sahamnya tidak terlalu besar karena sudah 5 hari turun terus sehingga secara teknikal punya potensi mantul.

Sahamnya?  masih sekitar yang kemarin SMGR, BBTN, ASII, supaya lebih konsen jadi saya ringkas dulu pada saham2 yang mempunyai harapan pantulan 
tinggi berdasarkan pengalaman lalu.
Silahkan masing2 mempertimbangakan sendiri, semoga ujungnya mendapatkan yang terbaik.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

28 Sept 2015

Pembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,

Pekan kemarin yang hanya  4 hari perdagangan Bursa tidak satu haripun bisa berakhir dijalur hijau, hari2 yang merah dan dibandingkan akhir pekan lalu minus 3,9% berakhir 4209. Belum ada sentimen positif yang bisa mengangkat IHSG di jalur hijau, bahkan ketika bursa global dan regional sempat naik diantara pekan kemarin IHSG tak juga bisa menguat.

Menurut saya faktor pelemahan Rupiah tetap pegang peranan dalam menekan IHSG dan itu sangat masuk akal karena itu indikasi perekonomian kita memang masih susah. Paket kebijakan ekonomi tak juga menampakkan hasil nya karena memang masih tidak bisa diterapkan secara konkret. Pelaku pasar butuh tindakan dan aturan yang konkrit dalam keadaan seperti saat ini bukan akan ini.... akan itu....

Pekan ini merupakan akhir Smester ke tiga, jika merujuk pada posisi Rupiah yang kisaran 14.690 maka kalau diperbandingkan dengan smester lalu jauh lebih rendah, sehingga jika Emiten tidak dapat mengurangi jumlah hutangnya dalam Dolar AS maka bisa ditebak akan terjadi "beaya selisih kurs" yang meningkat dan itu bisa mengakibatkan Laba perusahaan tergerus.  Jadi bisa ditebak Laporan Keuangan Emiten pada smester ketiga ini kemungkinan tidak lebih baik dari smestar sebelumnya..

Harapan tentu boleh2 saja, dan itu bisa kita tunggu dari Laporan BPS dam BI tentang besaran Neraca Perdagangan, Cadangan Devisa, Tingkat Inflasi serta pertumbuhan ekonomi kita. Bila data-data tersebut membaik untuk Laporan akhir September ini maka itulah sedikit harapan kita.

Sambil menunggu Rilis data2 tersebut maka silahkan teman2 trader sejati, yang tidak bisa meninggalkan kegiatan tradingnya menyikapi saham2 yang mental-mentul seperti SMGR, INCO, ELSA, ASII, dan juga saham ADHI.
Khusus saham ADHI pelaksanaan CUM RIGHT besuk tgl.5 Oktober jadi jika anda menginginkan spekulasi pada saham ADHI silahkan membeli saham tersebut sampai paling lambat tgl.5 Oktober agar mendapatkan RIGHT atau HMETD nya.
Dengan begitu anda bisa memperdagangkan RIGHT tersebut sampai pada batas tanggal penebusannya yang harganya ditetapkan Rp.1.560,- per saham.

Pola Right ADHI akan merupakan percontohan saham BUMN lain yang akan melaksanakan program Right Issue, jadi perkiraan saya para Standby Buyer nya akan Optimal berjuang agar program Right ADHI akan terlaksana dengan sukses.

Salam,


INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

25 Sept 2015


Pembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,

Kondisi IHSG maupun Nilai Rupiah nampaknya semakin berat saja, keduanya sama2 tertekan turun. IHSG diposisi 4244 turun 2,2% sedangkan Nilai Rupiah terhadap US$ kurs BI 14.623 bahkan sempat tembus di 14700. 
Penetapan Pemerintah  bahwa angka Rupiah di 13900 per Dollar AS pada indikator asumsi makro ekonomi pada RAPBN tahun 2016, ditanggapi dengan negatif oelh pasar sehingga Rupiah semakin tertekan.

Tekanan Rupiah ini "ber efek samping" ke IHSG yang kini telah menerobos 4300, angka psikologis yang membuat investor menganggap resiko pasar semakin meningkat. Ini semacam jika Support Level tertembus kebawah untuk trader penganut ilmu Teknikal Analisis.

Hari ini IHSG akan kembali diuji pertahanan di 4200 apakah mampu mendapat gempuran dari pelemahan Rupiah dan pengaruh pelemahan Bursa Global mulai dari DOW dan Eropa yang kompak melemah semalam .
Bursa Global masih terus memantau pidato Yellen tentang penjelasan FED, seperti diprediksi sebelumnya bahwa dengan penundaan kenaikan suku bunga FED telah mengakibatkan ketidak pastian yang semakin lama dan membosankan.

Investor asing masih saja melakukan net sell di Bursa, kemarin hampir semua saham Blue Chip mendapat tekanan jual mulai dari Bank2 papan atas, GGRM, ASII, UNVR, TLKM berakhir rontok.
Investor lokal yang sudah semakin ciut nyalinya sebagian hanya bisa berharap2 cemas menatap portofolionya yang nyantol dilangit2 dan terlambat melakukan Cut Loss. Saat ini modal semakin terbatas, nyali sudah semakin rentan, mudah panik. Kondisi ini yang harus diatasi, terutama mental dan kemampuan trading harus ditingkatkan, anggap setiap kejadian sebagai tambahan pengalaman kita.

Sebagai informasi INVESTA dan UNIVERSITAS SRIWIJAYA berencana mengadakan Pelatihan INVESTOR tgl. 2 dan 3 Oktobetr 2015 di PALEMBANG
jika ada teman2 yang di Palembang dan sekitarnya berminat dalam pelantihan ini bisa melakukan konfirmasi kepada kami. 
Kami selama 2 hari akan bahas banyak hal dan moga2 bisa bermanfaat bagi semuanya khususnya investor. Silahkan diskusi apa saja he..hee sedapat mungkin kami coba diskusi.

Mungkin tidak populer kami saat ini karena  biasanya seminar dilakukan pada kondisi pasar yang Bullish, he.hee itu sih lebih mudah karena setiap ngomong pilihan saham banyak benarnya. Tapi kami justru akan datang pada saat anda semua sedang prihatin, mari kita isi dengan ilmu2 pembelajaran  semoga bisa bermanfaat dalam kondisi apapun.

Peluang selalu ada, tinggal bagaimana kita masing2 mengetahui cara meraih peluang tersebut

Salam, 
   
INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

21 Sept 2015

IHSG 210915

Setelah meraba bottoming IHSG dalam posting terdahulu  penulis http://investalpppm.blogspot.co.id/2015/09/its-bottom.html apa yang akan terjadi in the future dengan IHSG? anda dapat merabanya dalam chart Elliot Wave yang disajikan penulis berkaca pada krisis 2013 lalu (anda dapat menentukan target2 trading IHSG  sendiri dengan fibbnacci, ataupun fractal), , walau bisa dipastikan  tidak akan serupa benar2 tapi psikologi pasar yang terjadi akan berulang dan berulang kembali, like  Jesse Livermore  say “ There is nothing new in Wall Street”.

Pembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,

Sehari setelah FED  mengumumkan bahwa sementara "belum" akan menaikkan suku bunganya nilai Rupiah terhadap US Dolar malah semakin lemah, kalau menurut kurs tengah BI ada di 14.463 dan IHSG pun berakhir mixed.
DOW akhir pekan juga ditutup turun 1,74%, Bursa Eropa rata2 turun 2%  dan EIDO juga turun 3,19% !! Kalau melihat kondisi tersebut nampaknya berat untuk IHSG bisa menanjak hari ini, "tanggap lingkungan" mungkin sperti itu.

Banyak yang bertanya2 dari para pembaca maupun nasabah BNI Securities Semarang tentang suku bunga FED itu sebaiknya  naik apa tidak, koq saya jadi bingung katanya.
Saya bisa memaklumi pertanyaan beberapa teman tersebut, jika suku bunga FED naik khawatir Rupiah akan semakin anjlok dan IHSG akan turun juga. Namun ketika FED menunda kenaikan bunganya Rupiah juga tetap saja turrun dan ini berpotensi menekan IHSG. Jadi kita selalu dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

Walaupun belum tentu benar tapi sekedar sharing saya berpendapat bahwa FED hanyalah "menunda" untuk menaikkan suku bunganya dan penundaan inilah yang menimbulkan "ketidak pastian". Namun pelaku pasar justru merasa kesulitan melakukan prediksi berbagai kemungkinan2 kedepan.
Berbeda jika FED menaikkan suku bunga, menurut saya sebaikanya dimulai dari angka yang terkecil misal 0,25% sehingga pelaku pasar merasa lebih pasti dan tinggal melakukan adjusment atau penyesuaian sesuatunya. Sekalipun pada awalnya akan ada dampaknya terhadap nilai rupiah kita tetapi saya kira sifatnya sementara dibandingkan saat ini yang menebak-nebak kapan akan naik dan berapa kenaikkannya??

Apapun memang demikianlah keadaannya saat ini, terkembali kepada kita sendiri menyikapi konidisi pasar yang akan menjadikan IHSG volatilitas. Tetapi kalau sebagai trader bisa memanfaatkan volatilitas saya kira akan menjadi biasa dan malah bisa mendapatkan peluang.
Saran saya mulailah dengan meringkas jumlah saham yang anda tradingkan supaya lebih mudah pengamatannya. Mungkin saat ini 3 atau 4 saham cukup ideal. Strateginya dengan menunggu diharga bawah yang dianggap murah atau justru membeli ketika suatu saham memperlihatkan tanda2 (sinyal) mulai naik setelah harga turrun beberapa waktu.
Untuk saat ini jangan mengejar saham yang sudah naik beberapa hari karena kondisi sangat berbeda jika dalam keadaan normal. Biasanya suatu harga saham akan saling mempengaruhi terutama dalam sektor yang sama. Jika ada satu saham yang sudah naik terus akan mengundang profit taking dan pindah ke saham lain yang masih relatif murah.
Kondisi pasar saat ini transaksinya menurun drastis itu karena kebanyakan  investor melakukan istirahan transaksinya, kecuali traders yang susah meninggalkan monitor karena sudah merupakan "pekerjaan"  sehari2.
Tetapi sekali lagi tradinglah dengan hatri2 dalam kondisi yang serba "bingung"
karena yang bingung sebenarnya banyak pihak termasuk FED sendiri yang bingung memutuskan suku bunganya.
Salam.

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

18 Sept 2015

Pembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,

1 Sidang  FOMC mengumumkan bahwa FED mempertahankan suku bunganya alias tidak berubah. Hal itu karena kondisi ekonomi global yang lemah, inflasi yang rendah dan ketidak stabilan di pasar keuangan.

2. Pengumuman tersebut setidaknya bisa menahan pelemahan Rupiah kita jatuh lebih dalam karena kalau Suku bunga FED naik dikhawatirkan akan memacu pengalihan dana ke AS dari negara2 berkembang termasuk Indonesia.
Memang ini belum  tentu bisa memperkuat Rupiah juga namun jika saja Investor asing terutama yang beberapa bulan ini terus"menarik" dananya dari Bursa kita mau sedikit kembali lagi untuk belanja Saham dan Obligasi kita maka tidak menutup kemungkinan IHSG akan lebih baik.
Disisi yang lain pengumuman tersebut juga bisa menjadikan ketidak pastian kapan suku bunga akan dinaikkan  sehingga DOW semalam turun 0,39%.

3. Mari kita cermati bagaimana pergerakkan Rupiah terhadap US Dolar dan perilaku Investor asing terlebih dulu serta lirik juga bursa regional, Jadi sesuai SOP sajalah sebagai panduan trading / investasi.

4. Saham ADHI yang saya ulas kemarin pagi rupanya "pukulan telak" itu sudah mendapat perlawanan dari pasar. Harga saham ADHI kemarin naik 5,1% setelah sehari sebelumnya turun 6,3%.
Berita tentang penetapan harga dan ratio Right Issue telah menjadikan saham ini volatile sekali, jadi bisa menjadikan peluang diantara resiko jika bisa memanfaatkan fluktuasi tersebut.
Seperti saya ulas kemarin sejatinya saham ADHI punya potensi yang bagus kedepan setelag penambahan modal baru serta mulai mengerjakan proyek2 yang telah diraih. Jadi baru terasa nanti di tahun 2016, sehingga saham ini cocok buat investasi jangka panjang.

5. Kemarin IHSG naik 1% di 4378 dimotori saham2 Blue Chip terutama sektor perbankan seperti BBRI, BBNI, BBTN , BBCA serta saham GGRM dan UNVR yang memang berkapitalisasi besar sehingga berpengaruh kuat terhadap IHSG.
Sedangkan salam lapis dua dan tiga sementara masih banyak yang turun. 
Ini merupakan peluang biasanya jika saham BC sudah naik duluan akan disusul saham2 berkapitalisasi menengah dan kecil.

6. Prediksi IHSG sampai akhir pekan antara 4300 sd 4425 sambil menunggu kebijakan2 Pemerintah menindak lanjuti Paket Ekonomi yang lalu yang masih kerangka2 dasarnya saja. Berharap Pemerintah bisa cepat dan tepat bertindak untuk menyikapi kondisi yang sudah semakin mengkhawatirkan ini.

7. Sambil menunggu situasi pola trading cepat mungkin masih lebih baik dengan mulai "nadah" dibawah dan langsung "jemur" diatas asal tidak tamak bisa dapat lumayan juga lho.

Oke selamat trading semoga mendapat yang terbaik.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

17 Sept 2015

Pembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,

1. Sekalipun Bursa Global dan Regional kemarin ditutup menguat tajam, bahkan Shanghai di China naik 4,9% tetapi IHSG malah loyo minus 0,34% di 4332. Pengaruh pelemahan Rupiah terhadap US Dolar ternyata lebih besar sebagai penekan IHSG. Rupiah sudah di lvel 14442 seakan tanpa daya dan perlawanan.
Kekhawatiran terhadap kenaikan bunga FED semakin besar menjelang sidang FOMC yang akan berakhir hari ini.

2. Investor juga kembali  terkena "pukulan telak" dengan berita penetapan harga Right Issue / HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)  saham baru ADHI  Rp.1.560,- per lembar dengan Ratio 1 : 1 (pemegang saham lama 1 mendapat hak membeli saham baru 1). Kontan saja harga saham ADHI kemarin yang sempat naik 4,8% di harga Rp.2.160,- langsung rontok sampai menyentuh batas bawah Rp.1.900,- walau akhirnya ditutup sore Rp.1.930,- atau rurun 6,3%.
Bayangkan kalau ada investor pas belinya di harga Rp.2.160,- dia langsung loss 10% sehari kemarin.

3. Kalau saja rencana harga dan ratio Right Issue saham ADHI tersebut disetujui dalam RUPS tgl.22 September (dengan mengacu harga saat ini Rp.1930)  maka Harga Teoritis Saham Adhi menjadi Rp1.745. (1930 + 1560) dibagi 2.
Harga teoritis ini akan menyesuaiakn harga pasar yang baru sampai tanggal CUM Right nanti yang ditetapkan.
Jadi itu kira2 yang menjadikan kenapa harga saham ADHI kemarin turun karena rata2 Investor memutuskan lebih baik menjual saham saat ini dan membeli saham baru nanti setelah Right Issue.

4. Lantas bagaimana prospek saham ADHI kedepan setelah Right Issue?  Saya optimis setelah meraih tambahan saham baru nanti ADHI bisa lebih lancar dalam mengerjakan proyek2 indrastruktur yang memang sedang diutamakan oleh Pemerintah. Dengan demikian prediksi saya kinerja ADHI tahun 2016 akan bertumbuh dengan baik.  Jadi lakukan balasan bagi investor yang pernah kena "pukulan telak" tentu dengan strategi dan teknik yang prima.
Portofolio saya yang saat  ini kebetulan  belum terisi saham ADHI bermaksud untuk menunggu harga dan waktu yang tepat untuk koleksi saham ini. Sabar dulu cari yang termurah kalau bisa he..hee.

5. Semalam harga minyak dunia naik 5% biasanya sih akan langsung direspon harga saham ELSA, tentu kalau ada kesempatan saya juga berminat saham tersebut kembali. Buat trading pendek saja sih....karena hari2 ini sangat mungkin terjadi pergerakkan yang agresif setelah ada berita dari FED tentang kepastian suku bunganya. Awas untuk Rupiah yang bisa menyentuh 14.500.
Target baru saya untuk beli maksimal 440 sedang ADHI lebih baik nunggu setelah tgl.22 September.

6. Pilihan saham "istimewa" akan kami sampaikan bagi yang berminat mengikuti Pelatihan Investor yang akan kami selenggarakan di Jakarta. Minimal jika ada peserta 15 Orang yang berminat segera saya laksanakan. Moga2 beaya investasi nantinya akan kembali dari pilihan saham yang akan kami sampaikan tersebut.

Trader sejati selalu mencari jurus untuk mendapatkan peluang terbaik, dan itu hanya bisa dilakukan jika kita mau menambah pengetahuan dan rajin membaca.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)
Blog: investalpppm.blogspot.com

14 Sept 2015

IHSG 140915

IHSG saat ini membentuk pola yang sama seperti pada pembentukkan bottom pada bulan September 2013 lalu, pembentukkan chart saat ini mirip seperti pada tahun 2013 lalu (membentuk bottom bawah kemudian bottom atas, huruf W) , History repeat itself ?

Pembaca serta Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

1. Pekan ini bisa jadi menjadi pekan yang "menegangkan" pasalnya kalau tidak salah tgl.16 September nanti akan ada sidang FOMC (Federal Open Market Committee) dimana salah satunya akan menentukan apakah FED akan menaikkan suku bunga nya pada bulan ini atau tidak. Pengumuman ini banyak ditunggu para pelaku pasar yang bisa mengerakkan indek bursa global juga, termasuk IHSG.

2. Prediksi saya jika FED menaikkan suku bunganya maka kemungkinan rupiah akan semakin tertekan dan IHSG bisa jadi anjlok, tapi itu sifatnya sementara.
Setelah ada kepastian maka para pelaku pasar bisa melakukan "adjusment"  atau penyesuaian dengan adanya kenaikan suku bunga tersebut. Nah setelah itu pasar kemungkinan akan kembali stabil.
Bagaimana kalau ternyata FED belum menaikkan suku bunganya? yang terjadi adalah kembali bursa volatile, berayun-ayun menyesuaikan informasi2 yang berkembang.

3. Kumungkinan  transaksi di BEI juga akan menyusut karena investor akan menungu perkembangan sampai tgl.16 September sehingga mereka mengurangi transaksinya. 
Tentu semua terkembali kepada  teman2 sendiri apakah akan diam ditempat dan duduk manis atau tetap akan melakukan aktifitas sebagai trader yang mencoba mengambil setiap peluang sekecil apapun dengan perhitungan matang.

4.Sebagaimana saya singgung pada ulasan tgl.11 September lalu bahwa saham ELSA setelah mengalami koreksi sehat bisa naik kembali dan faktanya siang itu naik 11,7%. Yang mempunyai potensi dengan gerakkan yang sama adalah SMGR jika ada koreksi SMGR dibawah 10.000 boleh dipertimbangkan untuk pilihan trading. 
Saham PGAS, LSIP, UNVR, CPIN juga bisa buat alternatif trading pendek, dengan menggunakan strategi beli kalau lagi terkoreksi dan kembali "jemur" diatas setidaknya 4 sd 5 poin diatas harga beli.

5. Bila anda tidak PD atau ragu2 lebih baik menunggu sampai ada sidang FOMC tgl,16 September, walaupun semua juga tidak ada jaminan buat kita. Langkah kita sendiri yang bisa menentukan kita kedepan dan tentu jangan lupa berdoa.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

11 Sept 2015

Pembaca serta Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

1. Nampaknya kiriman paket kebijakan ekonomi dari Pemerintah belum bisa diterima secara penuh oleh pelaku pasar, indikasinya rupiah tambah melemah bahkan sudah di 14322 dan IHSG sepanjang hari di zone merah. Memang isi paket masih belum gamblang dipahami. Mungkin harus menunggu detailnya pada paket tahap ke dua dan selanjutnya?
Lebih konkrit misalnya seperti paket yang lalu dari OJK yang langsung mengeluarkan peraturan tentang kemudahan Buy Back saham atau larangan melakukan Short Selling dan batasan penurunan harga bawah (Auto Reject) yang dikeluarkan oleh BEI bisa langsung direspon pasar.

2. Diperkirakan Laporan Keuangan smester III ini banyak yang kinerjanya tidak bisa tumbuh atau bahkan menurun, terutama jika nilai rupiah terus memburuk maka kinerja emiten2 yang tergantung US Dolar akan sangat berat. 
Beberapa saham Bank plat merah kemarin juga rontok harganya dikarenakan kekhawatiran pertumbuhan Laba yang semakin kecil karena pencadangan NPL atau kemungkinan kredit macet. Salah satu resiko perbankan memang adanya kredit macet apalagi kondisi ekonomi seperti ini. 

3. Kemarin saham SMGR meningkat tajam 11,35% di 10.300, saya melihat data historis saham ini  reboun lebih dulu setelah turun tajam. Kenaikan saham SMGR ini diikuti oleh saham semen lainnya spt INTP dan SMBR.

4. Saham ELSA setelah naik tajam dalam sepekan terakhir kemarin koreksi, ini layak dicermati karena biasanya koreksi semacam ini merupakan koreksi sehat untuk mengambil start baru yang kemungkinan untuk loncat lebih tinggi.
Hati2 dengan Saham2 yang perusahaannya punya hutang US Dolar tinggi dan hasilnya dalam bentuk rupiah.

5. Saham PGAS terjadi fluktuatif yang sangat agresif, bagi traders sejati dan taktis bisa bolak balik dapat cuannya lho he..hee. Kalau mau belajar mulailah dari 1 lot saja, beli saat turun 4 - 5 poin dan jual kembali saat naik lagi.

6. Saham BBTN yang mestinya dapat berkah dengan program pembangunan perumahan sesuai dengan paket kemarin malah anjlok harganya, ini kemungkinan terpengaruh dengan penurunan saham Bank plat merah lainnya. Tapi saya pribadi pada saat yang tepat tertarik untuk trading saham BBTN.

7. Hari ini prediksi saya IHSG akan bergerak dalam ring sempit atau mixed dan pelaku pasar akan mencermati sidang FOMC  (Federal Open Market Committee) yang membicarakan juga kemungkinan suku bunga FED apakah akan naik atau belum pada tahun ini.   

Selamat beraktifitas,

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

10 Sept 2015

Pembaca serta Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

1. Paket kebijakan ekonomi tahap satu kemarin di umumkan oleh Presiden Jokowi, sekalipun saya belum mengetahui detailnya seperti apa namun setidaknya ada beberapa yang bisa saya catat antara lain; memberikan dukungan percepatan proyek nasional, meningkatkan invetasi dibidang properti dengan subsidi perumahan untuk masyarakat berpendapatan rendah, memberikan subsidi alat converter untuk nelayan untuk memungkinkan penggunaan bahan elpiji dari solar sebelumnya. Paket kebijakan ekonomi tersebut bertujuan menggerakkan sektor riil.
 Selain Presiden Jokowi juga turut memberikan pengumuman  Gubernur BI, Ketua OJK, Menko Perkonomian yang masing2 memberikan kebijakan2 barunya.

2, Paket Ekonomi ini juga masih ada kelanjutannya akhir September dan Oktober, jadi detail2nya baru bisa diketahui. Namun dengan informasi yang masih terbatas tersebut kalau boleh saya memberikan analisis awal maka yang  kemungkinan mendapat manfaat positif adalah sektor properti utamanya yang berhubungan dengan rumah sederhana, pengembangan kawasan industri, sektor maritim / kelautan dan infrastruktur.

3. Reaksi pasar kita lihat hari ini bagaimana para pelaku pasar merespon paket kebijakan ekonomi tersebut, pertama lihat dulu nilai rupiahnya apakah bisa lebih menguat dibanding kemarin (14.244 kurs tengah BI). IHSG saya kira akan menyesuaikan bila nilai rupiah bisa menguat maka IHSG berpotensi naik juga.

4. Kemarin bursa regional memang naik cukup signifikan bahkan Nikei Jepang naik 7%, Hangseng naik 4%, Shanghai naik 2% tapi IHSG hanya naik 0,66% di 4347. Kenapa naik terbatas tidak bisa mengikuti bursa regional lainnya? Saya tetap meyakini sepanjang nilai Rupiah terhadap US$ masih diatas 14.000 maka kenaikan IHSG sifatnya "semu". IHSG akan tumbuh kuat dan stabil jika Rupiahnya bisa menguat dibawah 14.000. Lebih kuat tentu lebih baik.

5. Kalau melihat rencana2 Pemerintah seperti yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi tersebut maka saya coba masih mencermati saham2 yang saya sajikan kemarin antara lain SMGR, BBTN, ADRO, KIJA, DSFI, dengan harga2 terakhir kemarin masih menarik untuk dibeli.

6. Harus tetap punya perhitungan yang terukur dan jangan mengejar layang2 putus, saham2 yang sudah naik terlalu tinggi dalam seminggu terakihr biasanya akan koreksi. Jika saham tersebut berhubungan dengan komoditas maka jangan lupa perhatikan harga komoditasnya dulu dan bukan sebaliknya.
Sebagai contoh bila harga minyak dunia naik maka kemungkinan saham yang menghasilkan minyak akan naik pula karena yang mempengaruhi harga saham itu harga komoditasnya. Jadi sebaiknya kita tahu masing2 hubungan antara komoditas tertentu dengan sahamnya.

Semoga mendapatkan yang terbaik.

Salam,

INVESTA

Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

9 Sept 2015

Pembaca serta Nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

1. Melalui perjuangan berat naik turun sepanjang hari kemarin IHSG akhirnya ditutup menguat 0,4% di 4318. Sekalipun investor asing tetap Net Sell dan Rupiah kian terpuruk di Rp.14.285 per US$ (kurs tengah BI).
Nampaknya pergerakkan bursa Shanghai mempunyai peran penting saat ini karena setelah naik turun juga indek Shanghai ditutup naik 2,9% diikuti Hangseng naik 3,2%. Tidak ada salahnya perhatikan lebih lanjut bursa Shanghai sebagai salah satu pertimbangan anda.

2. Beberapa saham kemarin cukup menarik untuk dibuat trading harian seperti SMGR, PGAS, ELSA, BWPT sepanjang hari juga sangat fluktuatif. Jika kita berjiwa trader dan bisa mengambil posisi yang tepat beli ketika turun dan jual ketika naik kembali bisa mendapatkan gain yang lumayan lho...
Beberapa teman komunitas Investa (yang tergabung di WA, BBM dan juga di Blog Investa) saya lihat kemarin bisa memanfaatkan kondisi tersebut dan bisa berhasil mendapatkan keuntungan. Tentu saya ikut senang.

3. Apapun kondisi Bursa selalu ada saham2 yang bergerak agresif (naik dan turun secara cepat dalam sehari), ini bisa menjadi peluang meraih gain walau memang punya resiko juga tentunya. Sehingga dibutuhkan ketepatan pilihan dan timing yang tepat serta cepat. Gaya dan strategi seorang Trader dengan Investor jangka panjang memang berbeda, masing2 punya dasar sendiri dan tentu membutuhkan pelatihan tidak bisa instan. 

4. Kami INVESTA sedang mendesain membentuk GRUP INVESTA yang mempunyai pelayanan khusus bagi anggota grup seperti pelatihan online atau tatap muka, diskusi / konsultasi (tanya jawab), penyajian saham pilihan, menyampaikan Ulasan harian dan informasi2 terkini dan bila waktu kami memungkinkan juga berusaha "menemani" anggota saat jam trading. Kami sedang menyiapkan media dan persiapannya jika sudah siap akan kami informasikan.

5.  Hari ini rencananya Pemerintah akan mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi, mari kita cermati bersama. Perlu dicatat bahwa maksud paket ekonomi ini tentu untuk memperbaiki keadaan sehingga kemungkinan lebih positif terhadap reaksi pasar. Manfaatkan sebaik mungkin hari ini karena punya peluang lebih baik.
Mungkin juga ada beberapa sektor yang akan "diuntungkan" atas paket ekonomi nanti, silahkan perhatikan siapa tau sektor properti, pertambangan, perdagangan berorientasi ekspor, dan infrastruktur  ikut mendapatkan manfaatnya.

6. Perhatikan juga perilaku investor asing, biasanya asing memang lebih jeli memilih sahamnya, tidak usah malu2 jika ada beberapa investor asing yang sedang mengkoleksi saham tertentu silahkan "nimbrung". he..hee biasanya sih saham Blue Chip. Moga2 anda bisa mengetahui cara2 memilih saham yang asing sedang net buy (dimenu online anda biasanya sdh tersaji).

7. Prediksi saya pagi sampai sesi satu IHSG cenderung menguat tapi untuk sesi dua tergantung isi paket ekonomi Pemerintah dan juga Bursa regional terutama Shanghai dan Hangseng, perhatikan ! Perkiraan IHSG antara 4300 sd 4425.
Beberapa saham yang sedang saya cermati BBTN, SMGR, ADRO, KAEF.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

8 Sept 2015

Para Pembaca dan Nasabah BNI Sevurities Semarang yang budiman, 
1. IHSG anjlok 2,58% di 4301 seiring dengan terhempasnya Rupiah keposisi 14.234 dan tekanan asing net sell 488 M. Bursa China yang mulai aktif kembali setelah dua hari libur ternyata juga turun 2,5%.

2. Data yang dirilis Bank Indonesia bahwa cadangan Devisa akhir Agustus 2015 adalah US$ 105,3 Miliar lebih rendah dibanding akhir Juli 2015 yang US$ 107,6 Miliar. Akibat pengeluaran untuk pembayaran hutang Pemerintah dan untuk menstabilkan nilai Rupiah. (walau Rupiah kian terpuruk). Cadangan devisa ini juga terendah selama 17 bulan.

3. Pemerintah rencananya akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi pada hari rabu yang akan datang, kita tunggu apa saja kebijakan tersebut. Kita juga wajib menghargai langkah2 Pemerintah karena sebagai rakyat Indonesia tentu kita juga menginginkan ekonomi kita bisa bangkit kembali. Sedapat mungkin mari kita berusaha memberikan kontribusi disaat negara membutuhkan. Contoh sederhana mungkin kita tidak perlu ikut2an memborong US Dolar yang akan mempersulit keadaan karena Rupiah semakin terpuruk.

4. Terpetik kabar Pemerintah juga berencana menurukan harga Gas akibatnya harga saham PGAS lebih dulu meluncur turun 11,43% sehingga terjadi Auto Reject batas bawah. Kemarin banyak pertanyaan kenapa sampai 11,43% ?? bukankah batasnya AR harga bawah 10% ??  Itu karena saham PGAS ikut Pre Opening sehingga AR nya dihitung dari HARGA PEMBUKAAN  bukan harga penutupan sebelumnya. Sedangkan untuk saham2 yang tidak ikut Pre Opening perhitungannya dari harga PENUTUPAN sebelumnya.

5. Menurut S & P Perekonomian Indonesia lebih rentan dibanding Malaysia itu dilihat dari ketergantungan investor asing terhadap bursa kita. Pasar saham kita jatuh lebih dalam dibandingkan dengan Malaysia ( ttp://internasional.kontan.co.id/news/sp-indonesia-lebih-rentan-dari-malaysia/ ).
Peringkat Hutang Indonesia menurut S & P adalah BB+ sedangkan untuk Malaysia yaitu A -

6. Bursa hari ini sangat tergantung pergerakkan Rupiah, jika Rupiah melemah lebih dalam maka resiko penurunan IHSG lebih besar demikian pula sebaliknya.
Jika saja paket kebijakan ekonomi yang akan diluncurkan direspon positif oleh pasar kemungkinan Rupiah akan menguat.
Jika IHSG jebol dibawah 4300 maka akan lebih mudah tertekan kebawah lagi namun jika mampu bertahan diatas 4300 akan lebih baik tentunya.

7. Secara individual pilihan saham sebaiknya adalah saham2 yang sedang tidak ditekan asing, karena saham yang ditekan asing sejak awal sesi berpotensi turun terus sampai akhir bursa. Biasanya saya menggunakan acuan tiga Broker asing, jika ada 3 broker asing melakukan penjualan disaham yang sama disisi lain tanpa ada investor asing yang membeli maka lebih baik saya tidak masuk disaham tersebut dan menunggu lebih sabar.

8. Salah satu tip  untuk trading pendek sebaiknya pilih saham2 yang asing juga sedang mengkoleksinya, biasanya asing lebih konsisten sampai akhir bursa juga. Memang analisa tidak sebatas Fundamental dan Teknikal saja,

Salam,

INVESTA
Pin. 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite)
Email. investa.p3m@gmail.com

7 Sept 2015

1. Meskipun IHSG sempat melewati 4500 tapi akibat kondisi yang masih rawan  pekan kemarin IHSG ditutup melemah 0,6% dibanding pekan sebelumnya dan berakhir di 4415. Ini sesuai pula dengan arahan  yang biasa saya ikuti yaitu invesor asing masih net sell, Rupiah melemah menjadi 14178 dan Bursa global dan regioal juga anjlok.

2. Kalau melihat DOW, yang turun 1,6% dan rata2 bursa Eropa turun 2,5% pada akhir pekan kemarin maka jika bursa regional juga dibuka merah juga pagi ini maka nampaknya IHSG juga dalam ancaman besar hari ini !!

3. Hari ini Bursa China kembali dibuka setelah libur dua hari, dan saya kira semua mata pelaku pasar juga akan menatap tajam kesana, tentu harap2 cemas menanti apa yang akan terjadi. Saat ini perkembangan di China dan Amerika Serikat terus menjadi perhatian terutama para investor.

4. Buat saya pribadi tetap mencoba disiplin bila Rupiah masih di atas 14.000 dan asing masih net sell maka saya tetap bertahan diri dan hanya melakukan trading dengan cepat dengan volume yang terbatas saja. Ini juga hanya untuk melatih diri ibarat olahragawan melakukan pemanasan agar otot2 tetap terjaga dan tidak kaku.

5. Sekalipun tidak bisa maksimal tapi pekan kemarin sempat memetik rejeki dari saham ELSA yang akhirnya melewati target saya 350 dan malah saat ini lanjut naik sampai 370. Namun jangan pernah menyesali rejeki yang telah kita peroleh berapun besarnya, itu perlu kita syukuri.

6. Kadang manusia dengan sifat egois nya mempunyai kepentingan berbeda2, untuk investor yang sudah jualan sahamnya pinginnya saham tersebut kembali turun supaya dia bisa beli kembali diharga bawah. Tentu dalam hal ini tidak mau memikirkan investor lain yang masih punya saham tersebut, mereka mau rugi atau tidak bukan merupakan urusannya. Namun itu bukan suatu dosa besar saya kira karena kita juga tidak mengerti berapa target investor lain mau menjualnya.

7. Hari ini saya mempunyai strategi BOW agak jauh terhadap saham2 UNVR, SMGR, ADHI, BBTN, BBRI, ELSA dan PTBA bila harganya tertekan lebih 3% ada kemungkinan saya mulai koleksi lagi. Dan menggunakan dua tahapan dengan melakukan avrg down sekali diharga bawahnya.

Keraguan hanya mengundang resiko, jika keraguan lebih besar jangan paksakan masuk ke pasar. Anda masing2 yang bisa merasakan keraguan itu.

Salam 

INVESTA
Pin.2b7dd5ee
Email. investa.p3m@gmail,com  

4 Sept 2015

Sahabat2 pembaca serta nasabah2 BNI SECURITIES Semarang yang budiman,

Ada beberapa pokok2 berita yang mungkin bisa dibuat pertimbangan al:

1. Indek DOW semalam berakhir mixed naik 0,14% menanti data tenaga kerja serta pertemuan The FED yang kemungkinan membicarakan juga mengenai kenaikan suku bunga, keputusan ini sangat ditunggu2 pelaku pasar.

2. Harga minyak dunia naik 1,6% dilevel $ 46,75. (sebelumnya sempat naik 4%)  kemungkinan hari ini masih membuka peluang kenaikan saham2 energy dan pertambangan seperti ELSA, INCO, TINS, ADRO.

3. Menteri BUMN yang sebelumnya sempat mengatakan akan membatalkan rencana Buy Back saham2 BUMN kemarin muncul berita bahwa program Buy Back saham BUMN tersebut akan dilanjutkan ( makanya bu kalau bikin pernyataan mesti hati2 karena kondisi masih belum aman )..

4.  Pemerintah akan segera mengeluarkan kebijakan paket ekonomi baru yang diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Kita tunggu apakah akan menjadi resep yang mujarab atau hanya sekedarnya saja...

5.  IHSG kemarin naik 0,72%  di posisi 4433 ketika Bursa Shanghai libur sampai akhir pekan memperingati hari kemerdekaan. Akhir2 ini bursa China sering bergejolak tajam sehingga mempengaruhi bursa regional termasuk IHSG.

6.  Nilai rupiah yang kian terpuruk (kemarin 14.170 kurs BI) serta net sell asing Rp.300 M merupakan ganjalan terhadap laju IHSG, Silahkan trading dengan tetap hati2 dengan memasang target Gain dan Loss menyesuaikan pasar.

7. Dengan memperhatikan pergerakkan saham dan informasi terkini maka saya pribadi tertarik untuk saham2 ELSA, INCO, TINS, ADRO, SMGR, BBTN,

8.  Saham BWPT kemarin juga menguat namun saya mesti butuh waktu lagi untuk mencermati dan menganalisa karena muncul berita baru bahwa ternyata masih terjadi nego harga pembelian antara FGV dan Grup Rajawali. Kok bisa ya...? saya kira sudah deal dulu harganya waktu terjadi kesepakatan dulu, wah..wah informasi yang mudah berubah ini yang sulit unuk dianalisa.

Selamat trading semoga mendapat yang terbaik.

Salam,

INVESTA
Pin.2b7dd5ee (ketik "salam investa" kalau sudah saya konfirmasi)

2 Sept 2015

Pembaca yang budiman, beberapa hal yang mungkin bisa diperhatikan hari ini 2 September 2015

1. Bursa global semalam rontok lagi, DOW turun 2,8% Eropa rata2 turun 2,5%  EIDO juga melemah 3,1%. Nasib IHSG mengkhawatirkan juga nampaknya hari ini.

2. Harga minyak dunia yang kemarin dalam 3 hari mengalami kenaikan tinggi juga kembali anjlok turun 8% dilevel $ 45. Saham2 sektor minyak kembali terancam, 

3. Data manufactur China anjlok terendah dalam 3 tahun terakhir,ini membuat permintaan logam dari China menyusut.

4. Saham2 Bank papan atas BBRI, BMRI dan BBNI kemarin rontok turun rata 4% demikian pula saham2 BUMN kecuali PTBA yang masih naik 5% karena  program Buy Back nya. Ini membuktikan bahwa juirus Buy Back para emiten masih layak dilakukan untuk menahan kejatuhan harga lebih rendah. 

5. Investor asing juga kembali melakukan net sell dan Rupiah juga melemah dilevel 14081.

6  Kondisi saat ini memang relatif sulit karena pengaruh eksternal yang menjadi bias setelah devaluasi mata uang China serta ketidak pastian kenaikan suku bunga FED yang maju mundur sehingga susah dianalisa.

7.  Sementara ini menunggu kebijakan ekonomi apa yang mungkin dilakukan Pemerintah tapi kemungkinan memang tidak semudah membalik telapak tangan karena pelemahan ekonomi bersifat global.

8. Sebagai investor kita sendiri yang mesti bisa mengatur manajemen trading masing2 supaya tidak terhempas badai yang sulit berlalu.

9. Prediksi IHSG hari ini 4300 sd 4450  kencangkan ikat pinggang !!

Salam,

INVESTA
Pin 2b7dd5ee (ketik "salam investa" setelah dikonfirmasi)

1 Sept 2015

1. Harga minyak dunia naik 8% semalam, ELSA berpotensi melanjutkan pendakiannya menuju 300.

2. DOW dan EIDO melemah, perhatikan regional terutama Shanghai apakah akan terjadi gejolak atau sudah cukup tenang.

3. IHSG kemarin tetap bertahan di zone hijau (naik 1,4% dilevel 4509) sekalipun kebayakan bursa regional berakhir turun, investor asing Net Buy 313 M semoga ini awal yang baik.

4. Menteri BUMN mengatakan BUMN batal buy back karena harga sahamnya sudah naik tinggi. Menurut saya hal ini kurang tepat lebih baik menteri jangan terlalu terburu2 memberikan pernyataan yang bisa membuat dukungan pelaku pasar berkurang. Kondisi bursa belum aman betul sehingga jusrus buy back masih diperlukan.

5. Rombongan IMF datang di Indonesia berencana bertemu juga dengan Presdiden Jokowi dan tim menteri2 dibidang perekonomian dan Gub BI. Semoga ada berita baik dari pertemuan ini.

6. Kalau kondisi Tiongkok membaik berpotensi menaikkan harga komoditas, boleh mulai perhatikan ANTM, TINS, INCO dan PTBA.

7. Tetap hati2 sepanjang Rupiah masih diatas Rp.14000,- karena angka ini sangat memberatkan dunia usaha.

8. Setelah mengalami penurunan tajam saham CPIN dan JPFA mulai rebound masih ada potensi naik (he..hee  mau ngikuti harga ayam ya??)

9. IHSG sudah 3 hari berturut2 naik waspada dengan aksi profit taking. Prediksi IHSG kisaran 4430 sd 4550.

Salam,


INVESTA
Pin.2b7dd5ee (ketik "salam investa" setelah ada konfirmasi).

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.